Pohon Tumbang di Jalan Asahan Simalungun Makan Korban Jiwa ,Kadis Kominfo Sumut Ucapkan Turut Berduka Cita." PUPR Sumut Baru Bertindak..

Editor: Admin author photo

 

Simalungun (Media Polmas)

Kinerja PUPR Provinsi Sumatera Utara dipertanyakan  terkait pengelolaan Jalan Ade Irma dan Jalan Asahan di wilayah Pematang Siantar dan Gunung Malela kembali disorot.

 Pasalnya, permohonan warga Nagori Gunung Malela kepada PUPR melalui UPT PUPR Sumut Siantar-Simalungun untuk menebang pohon-pohon yang membahayakan pengguna jalan baru ditindaklanjuti setelah ada korban jiwa.

Menurut keterangan melalui surat Camat Gunung Malela, Roy Gajali Sidabalok, mengajukan  pemangkasan pohon sejak Oktober 2024, di sepanjang Jalan Asahan.

Pemangkasan  atau ditebang  perlu karena dianggap membahayakan pengguna jalan. Namun, hingga awal 2025, permohonan tersebut tidak terealisasi oleh UPT PUPR Sumut. dan bahkan, saat warga mempertanyakan ll kepada perwakilan UPT PUPR, alasannya minimnya anggaran.

Sehingga 1 Januari 2025 terjadi naas , seorang warga Sahkuda Bayu meninggal dunia di tempat selll tertimpa pohon tumbang di pinggir jalan dan juga korban lain seorang ibu dan anak yang mengalami luka berat hingga dilarikan ke rumah sakit dan viral dimedia Rabu (03/01)."dan Pemprovsu melalui Kadis Kominfo Sumut H Iliyas Sitorus ,mengucapkan turut Berduka Cita "Innalillahi wa innaa ilaihi rojiun."tulisnya melalui pesan whatsahap ke redaksi media Polmas Groub 

Penumbangan pohon akhirnya dilakukan setelah viral dimedia ,sehingga  Kamis (4/1/2025) oleh pihak kecamatan, nagori, UPT PUPR Provinsi Sumut, dan Dinas Kehutanan baru bertindak,namun dinilai warga  PUPR terlambat oleh banyak pihak.

Tokoh masyarakat setempat, M. Amin, mengkritik keras kinerja PUPR. "PUPR harus bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini. 

Kami meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bertindak seharusnya cepat tanggap terutama  UPT PR Sumut demi kenyamanan, dan keselamatan pengguna jalan," ujarnya, Jumat (10/1).

Harapan yang disampaikan Abdul Somat, salah satu warga yang sebelumnya meminta penanganan serius, juga menyayangkan respons lambat PUPR. "PUPR seharusnya proaktif, bukan bertindak setelah ada korban. Kami berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah cepat dan tegas untuk menuntaskan masalah ini," tegasnya.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya tindakan preventif dari instansi terkait untuk mengutamakan keselamatan publik. Korban jiwa yang sudah terjadi diharapkan menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi kedepan.(H.dbk)

Share:
Komentar

Berita Terkini