Akibat Kegiatan Pengusaha Kaplingan Tanah, Warga Desa Mekar Sari Deli Tua Deli Serdang Mengalami Kebanjiran.

Editor: Admin author photo

Deli Tua (Media Polmas )-Akibat pengusaha kaplingan, membuka kaplingan di Jalan Banteng Ujung Dusun III Desa Mekar Sari Kecamatan  Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Sumut, akses jalan dan parit rusak total.

Hujan yang mengguyur Sabtu sore (5/4), jalannya berubah menjadi kolam tidak hanya jalan yang tergenang air tetapi halaman rumah penduduk juga terkena dampaknya.

Hal ini disebabkan kegiatan pengusaha Kaplingan hingga jalanrusak, parit tertimbun dan sebagian runtuh mengakibatkan air tidak dapat mengalir sebagaimana mustinya. terpantau awak media, air melimpah ke jalan yang membuat akses jalan tergenang air dan banjir sampai ke halaman rumah penduduk.

Menurut Pak Ali, salah seorang warga Deli tua,menilai  Pengusaha kaplingan seakan tidak memikirkan dampak lingkungan yang bakal ditimbulkan. 

Edy salah seorang yang pekerja lapangan pembuatan kaplingan memberi informasi kepada warga  beberapa bulan lalu,berjanji pihak pengusaha  akan bertanggung jawab memperbaiki jalan dan parit bila mengalami kerusakan.

Namun sampai sekarang belum ada tanda perbaikan dilakukan hingga warga merasa resah,"jelas Al.

Akibat kegiatan pengusaha Kaplingan itu, tidak saja warga yang tinggal di situ yang resah tetapi juga masyarakat pengguna jalan yang lalu lalang di jalan itu. jalan penghubung dari Kecamatan Deli Tua ke Patumbak."ungkap Ali.

Jadi tidak hanya banjir yang dialami warga sekitar jalan itu,waktu musim panas,  tanah yang diangkut truk berserak dijalan karena tidak ditutup terpal dan berjatuhan ke jalan, diwaktu hari panas membuat rumah warga berdebu. Bukan saja lantainya. Tapi debu-debu itu masuk ke dalam rumah lewat jendela dan lubang angin.

Pi'i, salah seorang petugas lainnya pernah dihubungi warga untuk melihat rumah warga yang lantainya penuh debu dan jendela yang juga penuh debu masuk ke dalam rumah.

Pi'i menyuruh Edy untuk melihat kebenarannya. Edy terkejut melihat kenyataan itu. Oleh warga  Edy diminta untuk dapat menyiram jalan yang dilalui truk dengan air parit yang ada, supaya abunya tidak berterbangan dan membuat rumah warga berdebu.

Hal itu sudah dilakukan Edy dan Pi'i. Tapi warga banyak yang protes karena tidak sepanjang jalan itu disirami sehingga banyak warga yang menyirami sendiri.Truk air juga pernah di datangkan tapi warga melihat hanya sekali saja. Kelanjutannya, tidak ada lagi.

Pekerjaan penimbunan itu saat sekarang ini, diperkirakan baru siap sekitar 40 persen,tentu masih memakan waktu lama lagi perbaikan jalan dan parit itu dikerjakan.

Sedang sekarang aja sudah begitu parah kerusakan jalan dan parit yang ditimbulkan. Bagaimana pula kalau sampai selesai. Hal ini jelas membuat warga resah. 

Sebelumnya truk yang digunakan truk untuk mengangkut tonase di jalan Belmera. Namun digunakan untuk jalan Desa yang jelas bukan kelas jalannya. Sekarang digunakan truk agak kecil sedikit, tapi juga bukan untuk kelasnya. Apalagi muatan tanahnya membumbung dan tidak ditutup terpal.

Dibulan ramadhan kemarin Truk besar juga dimasukkan tengah malam waktu warga menjelang sahur dengan mengangkut batu-batu besar yang digunakan untuk membuat benteng sungai.

Ditaksir untuk kerusakan jalan dan parit itu diperkirakan tidak kurang  dana Rp 400 juta. Karena pekerjaan parit untuk Penunjukan Langsung (PL) dibawah Rp 200 juta dan untuk pekerjaan jalan juga sama. PL Rp 200 juta.

Akibat kegiatan pengusaha Kaplingan ini warga akan melakukan aksi demo, jika tidak segera diperbaiki jalan dan parit yang dilalui kendaraan mereka ,agar  sama-sama rugi juga Pengusaha rugi, truk tidak boleh masuk lagi dan warga juga rugi jalan dan parit tidak diperbaiki. Jika truk mencoba masukan bahan lagi, akan membawa efek apakah kepada truk atau juga dibuat palang. Sehingga truk gak bisa lewat. Soalnya di jalan Karya Marindal juga sebelumnya telah dilakukan hal yang sama. Dipalang sehingga truk tidak bisa lewat. 

Beruntung kondisi Jalan Karya belum sempat parah rusak jalannya sedangkan di Jalan Banteng Ujung ini,  jalannya  sudah juga paritnya  rusak bahkan sudah tertutup hingga  tidak bisa dilalui air berakibat banjir hal inilah yang membuat warga resah. dan ketika waktu siang panas terik rumahnya pada berdebu. "ujar Ali.

Terlihat diwaktu hujan jalannya tergenang air bahkan sampai halaman rumah warga,sehingga untuk itu kiranya pihak berkompoten, segera menindaklanjuti keresahan warga ini, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan seperti aksi demo dan penutupan jalan oleh warga.(FB/rel/Al)

Share:
Komentar

Berita Terkini